Pertama Kali CareerBuilder Indonesia bertemu dengan Yoli Yan Oktory tidak menyangka bahwa Ia sudah memiliki dua anak. Walaupun Ia mendekati umur 40 tetapi penampilannya menunjukan seperti berumur kurang dari 30. Sebagai seorang sales, Yoli ini sangat susah ditemui karena pekerjaannya membuat Ia harus keliling Indonesia, karena tangung jawabnya sekarang sebagai Territory Sales Manager untuk salah satu product group di perusahaan yang bermarkas di US. CareerBuilder Indonesia sangat beruntung ketika menghubungi beliau, Ia sedang tidak sibuk.
Yoli Yan Oktory tidak menyangka akan berkarir di bidang sales, karena selepas menamatkan pendidikan di Teknik Mesin Politeknik Gajah Tunggal dan meraih gelar sarjananya di Universitas Mercu Buana, Ia selalu berjibaku dengan perkerjaannya sebagai engineer. Well, siapa sangka seorang sarjana teknik pada akhirnya menjadi seorang sales.
Latar belakang Yoli sebagai engineer sangat cepat membuatnya menguasai product knowledge dan membuatnya lebih mudah menjual product yang Ia tawarkan ke customer. Bagaimana Yoli bisa menjadi seorang sales? Ia menceritakan sedikit kisahnya kepada CareerBuilder Indonesia bagaimana Ia bisa berubah jalur karir.
Ketika lulus dari Politeknik Gajah Tunggal Ia langsung ditempatkan di salah satu perusahaan pembuat ban mobil terbesar untuk mengisi posisi kosong di bagian engineering. 6 tahun Ia habiskan bekerja di perusahaan tersebut, namun keinginannya cukup kuat untuk keluar dari zona nyamannya dan menggapai cita lebih tinggi.
Sempat tidak mendapatkan panggilan dari perusahaan mana pun yang Ia lamar untuk posisi engineer, akhirnya Ia mendapatkan panggilan untuk posisi sales. Terkejut? Iya, namun keinginannya untuk menekuni bidang baru sangat kuat dan membuatnya mengambil posisi tersebut. Dibantu kenyataan bahwa produk yang dijual adalah produk yang sangat familiar di bidangnya.
Profesi baru yang sangat dinikmatinya. Aktifitas berkunjung ke tempat baru, berkenalan dengan orang/customer baru, menghadapi penolakan pelanggan, mendapatkan order dan mendapatkan komisi menjadikan daya tarik sendiri untuk dinikmati dalam pekerjaan itu. Ada banyak strategi dan seni menjual untuk diterapkan. Yoli mengatakan, “Sales adalah profesi yang tidak diidamkan oleh banyak orang. Sepertinya tidak ada ibu yang mendoakan anaknya kelak sudah besar jadi seorang sales. Tidak ada fakultas atau kejuruan yang menjadikan orang sebagai tenaga penjual. Banyak orang menjadi sales, bahkan terpaksa jadi sales karena ia tidak mendapatkan pekerjaan yang diidamkan. Seperti saya ini…ha..ha.” Walaupun menjadi profesi yang tidak diidamkan oleh banyak orang tetapi penghasilan yang diperoleh sungguh menggiurkan, kasarnya sales itu hidup dari yang namanya komisi.
Tetapi ketika CareerBuilder Indonesia sedikit mengorek apa sih sebenarnya passion dari Yoli Yan Oktory ini? Ia mengatakan, “Saat saya jadi sales dadakan, maka saya merasa perlu memperlengkapi diri saya dengan teknik menjual. Saya mencari seminar dan sales training yang pas di kantong untuk menambah skill dan pengetahuan tentang sales. Dan setelah saya sering mengikuti seminar salah satu sales trainer terkenal, tiba-tiba saya enjoy sekali mendengarkan motivasi darinya, dan tiba-tiba tergerak dalam hati ingin menjadi seperti sang trainer tersebut dan semenjak itu saya suka sekali yang namanya mengajar”. Dan sekarang Ia menjadi salah satu associate trainer dari lembaga sales training terkenal di Jakarta. Dan ini menjadikannya paket lengkap untuk perusahaan dimana Ia bekerja, sebagai sales, engineer dan sales trainer.
Untuk posisi level managerial sangat butuh sebuah skill untuk mengatur, mengajar, memotivasi dan membimbing anak buah agar berhasil dan achieve target.
Kesimpulan yang kita dapat dari perjalanan Yoli Yan Oktory adalah jangan pernah takut mencoba untuk melakukan hal baru, asalkan kita yakin dan terus berusaha untuk berhasil. Berawal dari seorang engineer dan berakhir menjadi seorang Territory Sales Manager di sebuah perusahaan multinasional yang bergerak dibidang motion and control product merupakan sebuah kebanggaan bagi seorang Yoli.
workshared 